Rabu, 21 September 2016

Kandungan gizi apakah yang terkandung dalam cabai?



Cabai mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A) masing-masing 84 mg dan 260 SI per 100 g. Kandungan vitamin C ini lebih tinggi daripada buah-buahan seperti mangga, jeruk, dan pepaya. Apalagi cabai jenis paprika merah yang mengandung kadar vitamin hingga 2 kali lipat dari jenis cabai lainnya. Hanya saja cabai tidak bisa dikonsumsi sebanyak kita makan jeruk, karena rasa pedasnya yang sering membuat orang kapok dan sekaligus ketagihan


Kandungan vitamin C yang tinggi pada cabai, menyebabkan cabai termasuk pangan yang disebut kaya antioksidan. Antioksidan ada yang berupa vitamin (vitamin C dan betakaroten), mineral (selenium), dan ada pula yang berbentuk senyawa
aktif (catechin pada teh). Fungsi antioksidan antara lain adalah mencegah radikal bebas sehingga sel-sel tubuh tidak mudah rusak. Bumbu atau rempah-rempah sperti cabai yang digunakan untuk membuat rendang, sehingga rendang tersebut meski kaya lemak namun sekaligus kaya antioksidan

Selain itu Zat yang menyebabkan buah cabai terasa pedas adalah capsaicin –zat yang menyebabkan sensasi rasa terbakar saat bersentuhan dengan jaringan dalam tubuh-- yang terdapat pada urat putih tempat biji cabai melekat. Zat ini mampu merangsang produksi hormon endorphin yang membangkitkan sensasi kenikmatan. Tidak heran jika melihat ada orang yang walau sudah berkeringat dan merasa sangat kepedasan, namun menolak berhenti makan cabai. Capsaicin yang terkandung di dalamnya berfungsi melindungi deoxyribonucleic acid (DNA) melawan karsinogen (penyebab kanker). Penelitian dari American Association for Cancer Research mengungkapkan bahwa zat capsaicin dapat membunuh sel kanker prostat. Penelitian lain di China dan Jepang juga mengungkapkan bahwa zat ini juga dapat menghambat pertumbuhan sel leukemia serta masih terdapat penelitian-penelitian lain terkait dengan peran capsaicin untuk memerangi sel kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar